Dari Sorcerer’s Apprentice
Cerita Anak - Zaman dahulu
kala, ada tukang sihir hebat yang bersedia mendidik seorang magang. Sepanjang
waktu setiap hari, sang tukang sihir menyibukkan dirinya dengan
mantra-mantranya, sementara Miki yang melakukan tugas hariannya.
Saat menyapu
lantai, menjaga nyala perapian, dan mengisi tong, Miki membayangkan dirinya
menjadi tukang sihir. Ia tahu ia akan menjadi tukang sihir yang pintar, jika
saja majikannya mau berhenti sebentar dan mengajarinya beberapa tipuan. Tukang
sihir itu sudah berjanji!
Suatu larut
malam, sang tukang sihir meletakkan topi lancipnya yang tinggi di atas meja,
lalu berjalan kearah tangga yang menuju kamar tidurnya.
“Kalau sudah memenuhi
tong dengan air dari mata air, kau juga boleh tidur,” katanya.
“Baik,
Tuan,” jawab Miki, sambil melihatnya menaiki tangga.
Tak pernah
sebelumnya sang tukang sihir melupakan topi ajaibnya.
Begitu ia
pergi, Miki berlari ke meja dan mencoba memakai topi itu. Ia langsung merasa
dirinya juga bisa ilmu sihir. Sang tukang sihir tak perlu tahu ia melakukannya,
sampai kapanpun..
Miki melihat
sapu tua di pojok ruangan. Menggunakan kekuatan yang baru di perolehnya, ia
mengucapkan mantra, “sim sa la bim, sapu hiduplah.”
Sapu itu pun
tiba-tiba hidup. Miki memerintahkannya mengangkat dua buah ember dan
mengikutinya ke mata air di halaman. Sapu itu mengisi ember dengan air dan
berjalan kembali ke tempat tong, Miki memerintahkannya mengambil air lagi.
Dengan
perasaan puas, Miki duduk di kursi empuk dan tertidur. Tak lama kemudian ia
mulai bermimpi. Di puncak menara, di kelilingi lautan, Miki mengangkat kedua
lengannya untuk mengendalikan kekuatan alam: api, air, angin dan tanah. Meteor
mengitari kepalanya.
Ombak pasang naik semakin tinggi sampai berdebur di
kakinya.Ia nyaris bisa merasakan riak air laut menggelitik jari kakinya….
Miki
tiba-tiba terjaga. Ia sedang duduk di tengah air setinggi pinggang. Selama ia
tidur, sapu ajaib terus mengambil air dan mengisi tong, dan sekarang ruangan
itu kebanjiran.
“Berhenti!
Stop!” teriak Miki, tapi sapu itu terus saja melakukannya. Miki mencari buku
mantra sang tukang sihir, tapi buku itu menghilang.
Dengan putus
asa, Miki meraih kapak dan memotong-motong sapu menjadi beberapa bagian. Tapi,
ngerinya, potongan-potongan sapu itu menjadi hidup, masing-masing memegang
ember. Lalu, semua berbaris ka mata air dan kembali lagi mengisi tong dengan
air.
Ruangan itu
berubah menjadi lautan bergelombang. Ketika buku mantra yang hilang mengapung
di dekatnya, Miki memanjat naik ke atasnya. Dengan panik, ia membalik-balik
halmannya, mencoba menemukan mantra yang bisa menghentikan sapu-sapu itu.
Tiba-tiba,
sang tukang sihir membuka pintu dan menggumamkan mantra.
Permukaan air itu
menyusut, dan Miki terduduk, dengan malu, di tengah genangan air.
Ketika tukang
sihir itu membeliak menatapnya…
Miki bersumpah ia takkan pernah menggunakan
ilmu sihir lagi… yaitu sampai tukang sihir itu merasa ia sudah siap!
#Dibutuhkan banyak
pembelajaran untuk mengendalikan sedikit sihir, balajarlah dengan giat#
Cerita Nya sangat menarik dan saya suka
BalasHapusMau tanya beli bukunya dimana ya?
BalasHapusAGENS128 Adalah Situs Judi Online Taruhan Sepak Bola, Casino, Sabung Ayam, Tangkas, Togel & Poker Terpopuler di Indonesia
BalasHapusPasang Taruhan Online Melalui Agen Judi Terpercaya Indonesia Agens128, Proses Cepat, Banyak Bonus, Online 24 Jam dan Pasti Bayar!
Sabung ayam
sbobet online
casino online
tembak ikan
daftar bisa langsung ke:
LINE : agens1288
WhatsApp : 085222555128
Oooooooooooooooooo
BalasHapus