Rabu, 30 Juli 2014



Dari Pinocchio


Cerita Anak_ Supaya bisa menjadi anak laki-laki betulan, yang harus dilakukan si boneka kayu, Pinokio,

happy4childshanyalah bersikap berani, jujur, dan tidak mementingkan diri sendiri. Tapi, ia kesulitan melakukannya. Ia sudah berbohong kepada Peri Biru. Lalu, ia bersikap lemah dan mementingkan diri sendiri dengan pergi ke Pulau Ria. Di sana ia mengisap cerutu bermain biliar, dan nyaris berubah menjadi keledai.
Dengan perasaan malu, pinokio berenang pulang ke daratan bersama Jimmy Jangkrik. Di luar bengkel  Gepeto, Pinokio berteriak, “Ayah! Ayah, aku pulang!”
            Tak ada yang menjawab. Gepeto sudah pergi. Dan dilihat dari debu serta sarang laba-laba yang ada, ia sudah lama pergi.
            Ketika Pinokio dan Jimmy duduk di luar, seekor merpati menjatuhkan selembar kertas di dekat kaki mereka. Tulisan di kertas itu berbunyi bahwa Gepeto telah pergi mencari pinokio dan ditelan seekor paus bernama Monstro. Rupanya Gepto masih hidup dalam tubuh paus itu, yang sedang beristirahat di dasar laut. “Aku akan pergi mencari ayahku,”Pinokio menyatakan. “Aku akan pegi ke dasar laut.”
Di puncak bukit yang tinggi, Pinokio menalikan sebuah batu uang berat di ekornya. Jimmy berpegangan pada tali itu dan terjun ke dalam air bersama Pinokio.
happy4childs
Di dasar laut, Jimmy berpegangan pada batu yang lebih kecil untuk dijadikan pemberat. Pinokio berjalan ke tengah sekawanan ikan, dan sebelum disadarinya, ia tersapu masuk ke dalam perut sang paus.
Pinokio melihat ayahnya sedang duduk bermuram durja di perahu pancingnya. “Ayah!” teriak Pinokio. “Aku datang untuk menyelamatkanmu.”
“Tidak bisa, Pinokio. Tidak ada jalan keluar. Monstro hanya membuka mulutnya ketika sedang makan. Lalu, semuanya masuk ke dalam, tidak ada yang keluar.”
             Pinokio berpikir keras. “Ayah! Kita buat api unggun yang besar, dan asapnya akan membuat Monstro bersin!”
Mereka mulai membuat api unggun dengan kayu perahu Gepeto. Ketika apinya semakin besar, Pinokio dan Gepeto cepat-cepat membuat rakit dengan kayu yang tersisa.
Tubuh paus berguncang, lalu ia bersin. Kekuatan besar bersinnya melontarkan rakit kecil itu ke luar mulut Monstro.
             Paus murka itu berenang ke bawah rakit dan melemparkan ke udara.
Gepeto dan Pinokio terguling masuk kedalam laut “Cepat, Ayah!” teriak Pinokio.
“Ayah tidak kuat,Nak. Selamatkan dirimu sendiri.”
“Tidak, Ayah, aku takkan meninggalkanmu!” Pinokio menarik kemeja Gepeto dan menyeretnya ke daratan.  Ia tidak mau kehilangan ayahnya lagi.
            Setelahnya, ketika Pinikio dan Gepeto sudah aman di rumah, Peri Biru memberi Pinokio hadiah dengan menjadikannya anak laki-laki sungguhan. Ia telah membuktikan dirinya sebagai anak yang berani, jujur, dan tidak mementingkan dirinya sendiri.

#Ketika kita mencintai seseorang, nyawanya  bisa lebih berarti bagimu daripada nyawamu sendiri#
Share this article :
Next
Posting Lebih Baru
Previous
This is the last post.

0 komentar:

Posting Komentar

Find Me!!